MANFAAT
MEMBUAT PERENCANAAN
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Perencanaan menurut beberapa pendapat para ahli:
·
Menurut prajudi Atmusudirjo perencanaan
adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam
mencapai tujuan tertentu, oleh siapa, dan bagaimana.
·
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo menyatakan
bahwa perencanaan dalam arti luas adalah proses memprsiapkan kegiatan-kegiatan
secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
·
Menurut Muhammad Fakri perencanaan
dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Lebih lanjut Muhammad Fakri menyatakan bahwa perencanaan dapat juga
dikatakan sebagai suatu proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk
mengendalikan masa depan sesuai yang ditentukan.
·
Menurut Kaufman mengatakan
bahwa perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan secara sah dan berdaya guna.
Manfaat perencanaan:
1. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
2. Membuat
tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
3. Meminimumkan
pekerjaan yang tidak pasti.
4. Manajer
dapat memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
5. Standar
pelaksanaan dan pengawasan
6. Pemilihan
berbagai alternative terbaik
7. Penyusunan
skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
8. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi
9. Membantu
manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
10. Memudahkan
dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
11. Meminimalkan
pekerjaan yang tidak pasti.
JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
1. Perencanaan
Dari Dimensi waktu
·
Perencanaan Jangka Panjang (Long Term
Planning Perencanaan ini meliputi jangka waktu 3 tahun ke atas. Dalam
perencanaan ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif,
tetapi kepada proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan
pencapaian keadaan yang bersifat fundamental.
·
Perencanaan Jangka Menengah (Medium
Term Planning) Perencanaan ini melipiti jangka waktu antara 1sampai 3 tahun.
Tetapi di Indonesia umunya lima tahun. Perencanaan jangka menengah ini
merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang. Walaupin
perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan
sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif.
·
Perencanaan Jangka Pendek (Short
Term Planning) Jangka waktunya kurang dari satu tahun. Perencanaan jangka
pendek tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan operasional tahunan (annual
operational planning).
2. Perencanaan
dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari
dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan
ruang dan batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini dikenal perencanaan
nasional, perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.
·
Perencanaan Nasional adalah suatu proses
penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh
rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat
yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan
memerhatikan perkembangan internasional.
·
Perencanaan Regional adalah pilihan antar sektor dan hubungan
antar sektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai
perencanaan daerah atau wilayah.
·
Perencanaan
tata ruang adalah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan
tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis,
maupun demografis.
3. Perencanaan
dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
·
Perencanaan makro adalah perencanaan
tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan eksternal. Perencanaan
ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan ditingkatkan,
berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, tingkat ekspor impor,
pajak, bunga bank, dan sebagainya.
·
Perencanaa
mikro disebut juga pemetaan pendidikan. Perencanaan mikro pendidikan adalah
perencanaan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di
bidang mikro.
·
Perencanaan
sektoral adalah kumpulan progam dan kegiatan pendidikan yang mempunyai
persamaan ciri dan tujuan. Perencanaan sektoral memproyeksikan sasaran
pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang
telah ditentukan.
·
Perencanaan
kawasan adalah perencanaan yang memerhatikan keadaan lingkungan kawasan
tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
tertentu. Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat perhatian
adalah interaksi antardaerah.
·
Perencanaan proyek adalah
perencanaan operasional kebijakan dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
sektor dan tujuan.
4. Perencanaan
dari Dimensi Jenis
·
Perencanaan dari atas ke bawah (top down
planning) Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur
organisasi, misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan tersebut
disampaikan ke tingkat provinsi/kabupate/kota untu ditindak lanjuti.
·
Perencanaan
dari bawah ke atas (bottom-up planning) Perencanaan ini dibuat oleh tenaga
perencana di tingkat bawah dari suau struktur organsasi, misalnya dibuat di
provinsi/kabupaten/kota utuk disampaikan ke pemerintah pusat.
·
Perencanaan
menyerong ke samping (diagonal planning) Perencanaan ini dibuat oleh
pejabat lain bersama-sama dengan pejabat yang berada di level bawah di luar
struktur oraganisasinya. Misalnya Depdiknas Jakarta Bappeda Provinsi membuat
perencanaan pendidikan sektoral di daerah. Perencanaan ini juga disebut dengan
perencanaan sektoral.
·
Perencanaan
mendatar (horizontal planning) Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat
membuat perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel. Misalnya perencanaan
peningkatan sumber daya manusia melibatkan pejabat departemen pendidikan,
departemen agama, departemen tenaga kerja dan transmigrasi departemen kesehatan
dan departemen sosial.
·
Perencanaan
menggelinding (rolling planning) Perencanaan menggelinding dibuat oleh
pejabat yang berwenang dalam bentuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah,
jangka panjang.
·
Perencanaan
gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and buttom-up planning) Perencanaan
ini di buat untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah pusat dengan pemerintah
provinsi/kabupate/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya melibatkan partisipasi
aktif kedua belah pihak.
5. Perencanaa
menurut ruang lingkupnya
·
Rencana Strategis (Strategic`Plan) Yaitu
rencana yang ditujukan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan
secara komprehensif arah dari tindakan organisasi atau sub unit organisasi.
Manajer memerlukan perencanaan khusus, yaitu perencanaan strategis. Karena
perencanaan ini akan digunakan dalam penentuan misi utama organisasi dan
membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sehingga
perencanaan strategis dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan,
dikarenakan:
o
Perencanaan strategis merupakan tipe
perencanaan yang terpenting.
o
Melakukan
perencanaan strategis berarti menetapkan misi organanisasi secara jelas.
o
Perencanaan
ini memungkinkan manajer mempersiapkan diri tehadap kemungkinan terjadinya
perubahan pada lingkungan organisasinya.
Langkah-langkah penyusunan perencanaan
startegis, yaitu:
·
Tentukan tujuan Manajer harus
mementukan tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh misi, maksud,
nilai-nilai, dan kekuatan serta kelemahan organisasi.
·
Analisa
lingkungan Tujuan yang telah dibentuk harus dicek dan disesuaikan dengan
keadaan lingkungan.
·
Menetapkan
ukuran Manajer harus menetapkan tujuan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan. Dengan ukuran akan memudahkan apakah kegiatan itu berhasil atau
tidak.
·
Bandingkan
rencana bawahan dengan rencana strategis Rencana-rencana yang telah dibuat oleh
bawahan harus disesuaikan dengan rencana tingkat atas (rencana keseluruhan).
·
Hilangkan
perbedaan yang terjadi Jika antara manajemen tingkat bawah dan rencana
strategis ada perbedaan, maka harus disamakan agar tidak ada perbedaan.
·
Memilih alternatif Manajer harus mampu
memilih alternatif yang terbaik dan tepat.
·
Penerapan
perencanaan strategis Alternatif yang terpilih akan menjadi rencana yang harus
diformulasikan secara jelas, dan kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan
organisasi.
·
Mengukur
dan mengawasi kemajuan Rencana yang telah dilakukan perlu diukur dan diawasi
kemajuannya untuk menghindari terjadinya kegagalan-kegagalan.
Sumber :
K, Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen.
Jakarta : Miswar.
Panglaykim, j & Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen
Suatu Pengantar. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Suandy, Erly, (2003). Perencanaan Pajak, Edisi
Revisi. Salemba Empat : Jakarta.
Usman, Husaini. (2008). Manajemen. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wiludjeng, SP Sri. (2007). Pengantar
manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.