Internet
Addiction adalah kecanduan internet. Internet tidak hanya memberikan
keuntungan, tetapi juga bisa memberikan kerugian bagi penggunanya apabila tidak
digunakan secara bijak. Salah satu permasalahan dari penggunaan internet yang
menjadi sorotan para ahli psikologi adalah mengenai internet addiction (kecanduan
internet). Sebagai sebuah topik kajian yang relatif baru, istilah internet
addiction memperoleh tanggapan yang serius serius dari kalangan
akademik setelah istilah tersebut dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun
1996 (Young, 1999).
Sejumlah
besar waktu internet, mulai dari berselancar berjam-jam untuk membentang game,
telah dicatat sebagai tanda-tanda depresi. Internet adalah gangguan, mengambil
pikiran jauh dari masalah baik duniawi dan mendasarinya.
Menurut
data dari China Youth Internet Association, penderita penyakit Internet
Addiction Disorder (IAD) di China jumlahnya mencapai 14% atau sekitar 24 juta
orang. Sebagian besar adalah remaja perkotaan.
Menurut seorang peneliti yaitu Kai Yuan dan Wei Qin dari Universitas Xidian, China, menyebutkan bahwa terlalu sering online dapat menyebabkan otak menyusut. Biasanya ini didomlisasi oleh anak-anak . Ini sekaligus peringatan untuk para orang tua selayaknya menjaga buah hatinya dari penyusutan otak. Jika seorang anak tidak dapat dikontrol ini berarti sudah ketahap 'kecanduan internet' laranglah anak-anak kita minimal internet-an tiga kali seminggu. Lalu ingatkanlah bahwa internet itu bukan saja hal yang wajib untuk dilakukan, tetapi masih banyak hal lainnya untuk dilakukan. Ajak anak anda untuk berkegiatan eskul atau les privasi ajak dia untuk menyibukan dirinya agar tak selalu di depan komputer.
Menurut seorang peneliti yaitu Kai Yuan dan Wei Qin dari Universitas Xidian, China, menyebutkan bahwa terlalu sering online dapat menyebabkan otak menyusut. Biasanya ini didomlisasi oleh anak-anak . Ini sekaligus peringatan untuk para orang tua selayaknya menjaga buah hatinya dari penyusutan otak. Jika seorang anak tidak dapat dikontrol ini berarti sudah ketahap 'kecanduan internet' laranglah anak-anak kita minimal internet-an tiga kali seminggu. Lalu ingatkanlah bahwa internet itu bukan saja hal yang wajib untuk dilakukan, tetapi masih banyak hal lainnya untuk dilakukan. Ajak anak anda untuk berkegiatan eskul atau les privasi ajak dia untuk menyibukan dirinya agar tak selalu di depan komputer.
Young membagi
kecanduan internet kedalam 5 kategori, yaitu :
a. Cybersexual
addiction, yaitu seseorang yang melakukan penelusuran dalam
situs-situs porno atau cybersex secara kompulsif
b. Cyber-relationship
addiction, yaitu seseorang yang hanyut dalam pertemanan melalui
dunia cyber
c. Net compulsion, yaitu
seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan (cyber shopping
atau day trading) atau perjudian (cybercasino)
d. Information
overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi
secara kompulsif
e. Computer
addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada permainan-permainan
online (online games).
Dibawah
ini adalah beberapa cara mengatasi dan mencegah agar tidak bergantung ataupun
kecanduan pada komputer dan internet:
1. Meskipun
internet dan komputer memberikan pengaruh terhadap depresi, penyalahgunaan
obatan-obatan, alkohol dan kecemasan. Lebih baik komputer dan internet tidak
digunakan sebagai pelarian dari kondisi tersebut, ikutlah terapi penyembuhan
terlebih dahulu agar tidak menjadi suatu kebiasaan atau teradiktif karenanya
2.
Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan stres gunakan coping
skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu hal dengan
menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan internet hanya
sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan solusi menghadapi
permasalahan tersebut
3.
Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari
akan lebih nyata dibandingkan didapat di internet, dukungan dan support secara
langsung atau dukungan moril akan mudah didapat dalam kehidupan nyata,
disamping itu, berhubungan atau melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur
perilaku individu sesuai dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam
masyarakat dan hal ini berbeda jauh dengan aturan-aturan di cyberspace
4.
Jangan melakukan registrasi pada jenis website yang sama. Tidak perlu melakukan
registrasi pada website social networking (seperti Facebook, Twitter, Myspace,
dll) yang mempunyai fitur dan fasilitas yang mirip bila tidak perlu.
Website-website tersebut akan mengikat Anda untuk terus melakukan online.
5.
Sebelum melakukan online, tentukanlah tujuan terlebih dahulu, tentukan batas
waktu yang kira-kira akan terpakai, misalnya tujuan Anda online untuk
mengecheck email dan kira-kira membutuhkan waktu 15-20 menit, maka Anda tidak
perlu melakukan surfing hingga melebih batas waktu tersebut, banyak individu
kesulitan mengontrol perihal ini, kebanyakan mereka mengatakan akan online
beberapa menit, tetapi menghabiskan waktu berjam-jam lamanya
6.
komputer masih menyala dan melakukan online, rasanya sangat sulit untuk
berhenti. Terlalu banyak hal-hal yang ingin dan belum dilakukan, seperti
pekerjaan yang tidak akan terselesaikan, Anda bisa mengatur waktu pemakaian
komputer untuk turn off dengan sendirinya, atau berhenti koneksi internet
setelah settingan waktu yang Anda inginkan.
7.
Lakukan aktivitas tertentu bila Anda merasa bosan, jadikanlah komputer sebagai
alternatif terakhir sebagai sarana penghibur. Olahraga, mengikuti kerja sosial,
mengunjungi orang sakit, aktivitas lain yang melibatkan atau berhubungan dengan
orang lain dapat dilakukan dan lebih bermanfaat dalam meningkatkan kecerdasan
intra-interpesonal.
Referensi :
Young, K.S. (1996). Internet addiction : The emergence of a new clinical disorder. Published in CyberPsychology and Behavior, Vol. 1 No. 3., pages 237-244
http://tekno.kompas.com/read/2012/01/28/09083371/Kenali.Gejala.Kecanduan.Internet
http://www.psikologizone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar